• Dunia esek-esek dan bisnisnya sedikit banyak membuat saya penasaran. Tolong jangan salah sangka dulu. Saya penasaran bukan karena tertarik untuk mencoba melainkan tentang bagaimana dunia esek-esek ini bisa sangat masif sekarang ini dan sepertinya sangat susah untuk memisahkan kehidupan saat ini dengan dunia prostitusi.

    prostitusi di jakarta

    Sudah bukan rahasia lagi jika di tiap daerah di Indonesia ini ada daerah khusus untuk prostitusi. Ambil saja contoh Doli di Surabaya yang dipercaya sebagai salah satu tempat prostitusi yang terbesar di Asia Tenggara sebelum akhirnya ditutup oleh Walikota Surabaya. Dan untuk di Jakarta sendiri, tentunya kita semua masih ingat bagaimana Kali Jodo dikenal sebagai daerah lokalisasi sebelum ditutup oleh Gubernur Ahok.

    Prostitusi di Era Batavia

    Jujur, saya sangat penasaran bagaimana dunia esek-esek ini bermula dan akhirnya saya memutuskan untuk mencari tahu. Namun saya sadar bahwa untuk mengetahui sejarah dunia esek-esek di Indonesia terlampau luas buat saya. Makanya saya coba memperkecil lingkup pencarian saya dengan menelusuri sejarah singkat dunia prostitusi di Jakarta. Dan ternyata, apa yang saya temukan cukup mengejutkan karena ternyata dunia protitusi di Jakarta sudah dimulai sejak jaman Batavia.

     prostitusi di jakarta dari masa ke masa

    Secara lebih tepatnya, hanya berselang enam tahun sejak JP Coen, gubernur Batavia yang pertama, mendirikan Batavia, ada seorang perempuan pribumi yang dikatakan bernama Maria. Maria mengadu kepada polisi bahwa suaminya, Manual, memaksanya dan juga budak perempuan miliknya untuk melakukan kegiatan pelacuran.

    Ketika saya menyelidikinya lebih lanjut, saya bisa sedikit mengambil kesimpulan bahwa dunia esek-esek di Batavia muncul akibat kurangnya jumlah wanita pada saat itu. Kita semua harus ingat bagaimana para penjajah datang ke sini yang kebanyakan didominasi oleh para pria. Inilah yang membuat bisnis pelacuran dimulai dan menggeliat.

    Semakin Meluasnya Prostitusi di Jakarta

    Secara bertahap namun pasti, lokasi prostitusi di Jakarta semakin meluas. Yang menjadi latar belakang mengapa bisnis ini semakin merajalela adalah karena alasan ekonomi. Kebanyakan wanita yang terlibat di dunia pelacuran adalah karena himpitan ekonomi. Dan pada saat itu, perbudakan masih cukup marak. Biasanya para majikan budak memaksa budak mereka untuk melakukan pekerjaan “lendir” tersebut dan kemudian menerima uangnya.

     maraknya prostitusi di jakarta

    Bicara tentang semakin meluasnya lokasi prostitusi di Jakarta di masa lalu, saya menemukan bahwa salah satunya adalah di daerah Sawah Besar. Di daerah tersebut terdapat kompleks lokalisasi yang terkenal dengan nama Kaligot. Asal-usul nama Kaligot ini diambil dari sebuah pentas sandiwara yang berasal dari Prancis berjudul Aligot yang pada tahun 1930-an sempat dipentaskan di Batavia.

    Kemudian ada lagi daerah prostitusi di daerah Senen yang bernama Planet Senen. Nama Planet diambil dari kejadian persaingan antara Amerika dan Uni Soviet yang berlangsung pada tahun 1960-an untuk meluncurkan satelit Sputnik. Pelacuran kelas bawah berlangsung di area Senen ini.

    Biasanya para pelacur melayani tamunya di gerbong-gerbong kosong yang sedang tidak berjalan di daerah Stasiun Senen atau juga dilakukan di rumah-rumah kardus yang berdiri di kanan dan kiri rel kereta api. Kemudian pada tahun 1971, lokasi pelacuran ini ditertibkan oleh Gubernur Ali Sadikin.

    Artikel ini ditulis atas kerjasama dengan situs judi bola Indonesia terpercaya - Mahabet.org

    Prostitusi di Jakarta Masa Kini

    Dan dewasa ini, kegiatan di dunia esek-esek masih tetap berlangsung. Meskipun Kali Jodo sudah ditertibkan oleh Gubernur Ahok, berita terakhir mengatakan bahwa masih ada beberapa lokasi prostitusi lain yang masih aktif di Jakarta.

    kalijodo sekarang

    Sebagai contoh, yang sedang hangat dibicarakan adalah Hotel Alexis yang diduga menjadi tempat prostitusi. Saat ini Hotel Alexis sudah tidak diperpanjang lagi ijinnya oleh Gubernur Anies Baswedan. Namun saya kok masih yakin ada beberapa titik lain protistusi di Jakarta ini.


    3 comments
  • Sesekali jalan-jalan yang sedikit edukative boleh lah. Ini gara-gara ngajak ponakan yang minta diajak liburan. Kalau ke laut males ma awasin soalnya masih kelas 4 SD. Apa lagi ke gunung, nggak akan bakal kuat dia.

    Karena bawa keponakan, akhirnya aku memutuskan untuk wisata edukasi saja. Judulnya jalan-jalan ke Satriamandala museum. Yah, kayak cerpen aja pakek judul.

    museum satriamandala

    Alasanku ke sini adalah karena aku bareng anak-anak. Selain pengenalan sejarah, aku memang orangnya nggak suka ribet dan drama misal keponakanku aneh-aneh ditempat wisata.

    Hasil wisata kita benar-benar seru sih! Tanpa basa-basi, silahkan baca kupasanku ya soal musium ini.

    Alamat dan Kondisi Museum Mandala Satria

    Museum Satria Mandala Berlokasi of Jl. Gatot Subroto Kav. 14 Kuningan-Jakarta Selatan. Karena di daerah pusat kota, jadi tidak sulit-sulit banget lah! Tinggal cari aja Google Map kalau bingung. Atau kalau deket sini tinggal naik ojek saja online.

    lokasi museum satriamandala

     

    Sampai di sana, aku biasa saja sih. Karena sudah berkali-kali ke sini. Hahaha ... Jadi museum ini terdiri dari banguanan 2 lantai lengkap dengan area terbuka yang maha luas. Harga tiketnya sangat murah! Pokoknya tidak lebih dari Rp. 20,000.

    Menariknya, museum ini adalah kediaman Bung Karno. So, tempat ini sangat bersejarah. Meskipun ini peninggalan, lodge museum dirawat cukup baik dan rapi. Ada AC judged dan pencahayaannya cukup banget sehingga tidak membuat mata rabun.

    Hal-hal Menarik Di Apa Museum, Ya?

    Sukurnya karena keponakanku itu cowok, sepertinya aku not banget bawa dia ke sini. Ada banyak senjata yang digunakan saat perang merebut kemerdekaan dulu. Macam-macam senjatanya, mulai dari senapan hingga yang rudal. Ada kapal perang, mobil, pesawat tempur dan tank pun juga ada. Semuanya gratis bisa sayuh.

    ruang senjata

     

    Aku di sini juda harus jadi guide buat ponakan karena harus menceritakan tentang berdirinya TNI sampai habis. Untung ada keterangannya. Oh ya, museum ini juga dikenal sebagai 'Museum ABRI' juga karena banyaknya koleksi senjata dan juga nilai sejarahnya.

    Begitu masuk, pengunjung sudah disambut dengan teks proklamasi kemerdekaan Indonesia lengkap dengan foto-foto presiden wakilnya dan dari awal sampai sekarang.

    Setelah itu, kami masuk koridor ke yang namanya ruang diorama. Yang bikin aku selalu terkagum adalah perang jaman dahulu yang berhasil dimenangkan meskipun dengan keterbatasan senjata. Oh ya, ada ruangan dokumentasi khusus dari 4 Jendral, antara lain:

    ·          Panglima Besar Jenderal Soedirman

    ·          Jenderal Oerip Soemoharjo

    ·          Jenderal Besar HM Soeharto

    ·          Jenderal Besar Abdul Haris Nasution

    Oh, ya! Ruang diorama ini memang bagus banget dan tidak boleh dilewatkan karena bisa ngajarin anak-anak tentang sejarah. Apa lagi sudah ada benda dan keterangannya langsung. Tempat ini benar-benar bisa jadi wisata edukasi yang not kok!

    Untuk lantai bawahnya sendiri masih ada koleksi senjata. Lengkap dengan patung dan posisi pegang senjatanya juga. Senjata-senjata ini ada yang punya orang Indonesia dan juga hasil rampasan setelah perang.

    taman dirgantara

    Nah, untuk bagian belakangnya ada 'Taman Dirgantara' yang isinya koleksi dirgantara Indonesia. Banyak helikopter dan pesawat tempur di sana. Pasti lah anak-anak bakal suka kalau diajak hand ke sini. Orang ponakanku sendiri heboh waktu diajak hand ke sini. Pasalnya biasanya cuma tahu dari movie, dan sekarang bisa lihat wujud aslinya.

    Dan, kesimpulannya jangan lewatkan setiap sudut di museum ini!


    your comment
  •  

    Bandung menjadi salah satu destinasi wisata yang sangat terkenal di Indonesia, tekstur dataran yang tidak rata di Bandung ini juga telah membuatnya memiliki banyak tempat wisata yang cukup populer mulai dari dataran rendah sampai dengan pegunungan dengan hawa dingin yang menyejukkan. Jika di sekitar perkotaannya Bandung memiliki pusat perbelanjaan serta taman rekreasi dan edukasi yang cukup menarik untuk dikunjungi, maka di dataran tingginya Bandung juga menawarkan keindahan alam yang sungguh sangat menarik untuk didatangi.

    perkebunan teh pangalengan

     

    Selain itu, Bandung juga memiliki beberapa nilai sejarah yang bisa ditemukan pada beberapa titik bangunan di sana, seperti contohnya gedung sate yang terletak di pusat kota, alun – alun Bandung, stasiun yang berperan penting sejak masa penjajahan dulu, hingga ada juga kebun teh pengalengan yang memiliki nilai sejarah di baliknya.

     

    Sejarah Perkebunan Teh Pangalengan di Bandung

     

    Mengenang Sejarah Perkebunan Teh Pangalengan di Bandung ini memang sangat menarik, anda bisa menikmati pemandangan indah dan asri sembari mengenal lebih jauh tentang nilai sejarah yang melekat pada kebun teh yang terletak di desa Banjarsari – Pangalengan Kabupaten Bandung ini.

    perkebunan teh

     

    Perkebunan teh malabar yang memiliki luas mencapai 2.022 hektar ini dibuka sejak tahun 1890 oleh seorang preangerplanter yaitu Kerkhoven yang sebelumnya juga telah membuka kebun teh di daerah Ciwidey. Namun barulah pada tahun 1896 kebun teh pangalengan malabar ini mulai berkembang pesat, tepatnya ketika bagian administratur perkebungan dipegang oleh Karel Albert Rudolf Bosscha yang masih sepupu dari Kerkhoven.

    sejarah perkebunan teh pangalengan bandung

     

    Perkebunan teh Malabar yang dipegang oleh Bosscha ini begitu berkembang pada tahun – tahun berikutnya, bahkan ia pernah menjadi seorang juragan di seluruh perkebunan teh di Kecamatan Pangalengan pada masa itu, ini menjadi titik awal kesuksesannya setelah berada di indonesia sejak tahun 1887 atau ketika ia saat itu berusia 22 tahun.

    Mungkin ia sendiri tidak percaya akan kesuksesannya tersebut karna dikisahkan bahwa Bosscha mengawali profesinya tersebut dari hanya seorang pekerja biasa di kebun teh milik pamannya, Kerkhoven, di Sukabumi hingga pada akhirnya ia berhasil membangun kebun tehnya sendiri yaitu Malabar sekaligus menjabat sebagai administratur selama kurun waktu 32 tahun bahkan ia sempat dijuluki sebagia Raja Teh Pariangan.  

     

    Perkebunan Teh Pangalengan Sekarang

     

    Sekarang perkebunan teh pangalengan ini sudah berhasil mengolah setidaknya sebanyak 60.000 kilogram pucuk teh setiap harinya dan dipasarkan hingga ke seluruh dunia, tak tanggung – tanggung perkebunan teh ini pun sudah mempekerjakan lebih dari 1.860 orang yang tidak hanya melibatkan masyarakat setempat saja melainkan dari berbagai daerah di luar Bandung.

    bosscha

    Selain meninggalkan sebuah perkebunan teh yang sangat besar, Bosscha juga sekaligus menjadi perintis dan penyandang dana untuk pembangunan observatorium Bosscha yang di dalamnya terdapat sebuah teleskop refraktor ganda zeiss dan teleskop refraktor bamberg. Namun sayangnya ia tidak sempat menikmati pemandangan angkasa dengan teleskopnya tersebut karena Bosscha meninggal tidak lama setelah diresmikannya observatorium miliknya tersebut.

     

    Dan itulah beberapa informasi sejarah singkat mengenai perkebunan teh yang bisa saya jabarkan. Sejarah perkebunan teh pangalengan di daerah Bandung ini ternyata sangat unik dan menarik. Kita bisa mengambil beberapa kesimpulan dan juga nilai moral dari sejarah ini bahwa semua usaha pastinya dimulai dari nol.

    Oleh karena itu bagi teman teman sekalian, selalu bersemangat dan usahakan yang terbaik untuk setiap usaha anda melihat dari sejarah berkembangnya perkebunan teh di Pangalengan Bandung ini. Sekian dulu beberapa cerita sejarah yang bisa saya bagikan ini, semoga berguna untuk kita semua dan bisa dijadikan sebuah pencerminan untuk bisa menjadi lebih baik lagi.

     

     


    1 comment



    Follow articles RSS
    Follow comments' RSS flux